Para ilmuwan telah menemukan bahwa otak sebetulnya merasa lelah di siang hari akibat penambahan informasi yang sampai kepadanya. Sehingga kinerja otak menjadi kurang efisien dan dengan demikian memerlukan rehat sejenak. Rehat di sela aktifitas kerja bagi otak merupakan penyusunan kembali informasi dan pengorganisasian gelombang gelombang sel serta memantapkan informasi yang diperoleh di siang hari.
Fenomena tidur adalah sebuah mukjizat yang layak direnungkan. Maha Suci Alloh yang telah mengisyaratkan dalam Al-Qur’an tentang pentingnya tidur baik di malam atau di siang hari. Tidur adalah salah satu tanda kebesaran Alloh dan mukjizat yang harus kita renungkan. Alloh berfirman dalam surat Ar-Ruum ayat 23 :
“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan Alloh adalah tidurmu di waktu malam dan siang hari dan usahamu mencari sebagian dari karunia Alloh. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang mendengarkan.”
Walaupun tidur di siang hari pernah dianggap sebagai satu kemalasan. Namun, dalam tradisi Islam, tidur siang merupakan sunnah, yang sudah diamalkan oleh Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam semenjak empat belas abad lalu dan para ulama menyebutnya sebagai ”Qoilulah”. Tujuannya adalah untuk menjaga kesegaran badan agar dapat dimanfaatkan untuk melaksanakan amal dan ibadah yang berkualitas.
Semua yang dibolehkan dalam Islam pasti mengandung kebaikan bagi manusia. Terbukti, dari hasil sebuah kajian yang dilakukan di negara negara industri dan ternyata sebanyak 92 persen pekerja yang berkesempatan tidur mempunyai daya kreatip yang lebih tinggi dan kemampuan mereka menyelesaikan masalah juga meningkat dan hasilnya ialah peningkatan produktivitas secara keseluruhannya.
Tidur siang terbukti meningkatkan produktivitas kerja, kesiapsiagaan tubuh, dan memulihkan mood, seperti diungkap salah satu lembaga Survey di Amerika, sebanyak lebih dari 60 persen orang dewasa di Amerika tidak tidur siang dan mereka mengalami rasa mengantuk selama bekerja. Ongkos kehilangan produktivitas kerja yang harus dibayar akibat tidak tidur siang mencapai 18 milliar dolar setiap tahunnya. Berbeda dengan kebanyakan negara di Eropa, Spanyol khususnya, mereka rata rata menyisihkan waktu untuk tidur siang. Banyak toko tutup siang hari barang beberapa jam, sebagaimana di kota kota kecil di Jawa Tengah. Dan ternyata ada manfaatnya. akan tetapi saat ini masih sangat jarang sekali perusahaan perusahaan yang menerapkan jam tidur siang bagi karyawannya. Yang ada malahan menegur atau bahkan memecat karyawan yang melakukannya.
Para pekerja yang tidak tidur siang terbukti laju pekerjaannya lebih lamban dibanding yang mendapat tidur siang. Terlebih untuk jenis pekerjaan yang memerlukan konsentrasi.
Mereka yang tidur siang selama setengah jam minimal tiga kali seminggu, lebih rendah 37 persen terkena serangan jantung atau masalah yang berkaitan dengan jantung. Menurut tim peneliti, tidur siang dapat mengurangi stres, dan stres yang dialami manusia umumnya berasal dari pekerjaan.
Menurut Kepala Penelitian, perempuan juga memetik manfaat yang sama dari tidur siang. Namun, dibandingkan dengan responden pria, hanya sedikit saja responden perempuan yang meninggal akibat penyakit jantung selama penelitian ini. Sebanyak 48 responden perempuan dalam riset ini meninggal dunia karena penyakit jantung, enam di antaranya karyawati.
Sayangnya, banyak perusahaan yang menilai karyawannya yang tidur siang sebagai pemalas. Namun, tak sedikit pula perusahaan yang mengizinkan karyawannya tidur di sela waktu kerja, dan terbukti karyawannya tetap produktif. Hasil riset menunjukkan manusia bisa bekerja lebih kreatif justru dengan menambah sedikit jam tidurnya pada waktu siang. Tidur siang sebentar yang dimaksud di sini, harus berkualitas bukan sekadar lamanya. Kualitas tidur ditentukan oleh kedalaman tidur tercapai. Orang cukup jeda tidur siang setengah jam jika sependek itu benar-benar penuh lelap tertidur.
Harus diakui bahwa tidur adalah soal penting dalam kehidupan. karena Selama tidur, semua fungsi organ tubuh cenderung melamban, pada saat itu sel dan jaringan yang aus dan rusak dipulihkan. oleh karena itu Tubuh memerlukan kecukupan waktu tidur.
Hasil penelitian lain menyebutkan sekitar tiga puluh persen orang bisa mendapatkan ide ide terbaiknya setelah tidur siang sesaat, sedangkan mereka yang bisa mendapatkan ide cemerlang di balik meja hanya 11 persen saja. Bagi yang tidak terbiasa memejamkan mata dan terlelap siang bolong, mulailah dengan tidur terlentang dan ciptakan suasana senyaman mungkin dengan catatan waktu tidurnya tidak terlalu lama.
Hal penting yang harus dipersiapkan selepas tidur siang, apalagi jika dilakukan disela-sela pekerjaan rutin adalah apa yang dinamakan Sleep anertia, yakni rasa grogi dan disorientasi.
Cara untuk mengatasinya disarankan untuk berdiam beberapa menit, membasuh muka, minum air putih atau berjalan kaki. Selanjutnya bisa kembali bekerja dan rasakan khasiat dari terlelap 10 sampai 20 menit itu. Usahakan agar tidur siang tidak terganggu, sebab jika terpotong tiba tiba, sama sekali tidak ada manfaatnya, pada sebagian orang justru menimbulkan rasa pening.
Tidur siang atau qoilulah bukanlah sesuatu yang prinsip, karena ada yang lebih penting dari itu, yakni menjalankan tugas dan kewajiban. Wawasan ini tentu bisa menjadi kritik bagi kebiasaan para pejabat kita, yang justru mengantuk dan tidur di saat seharusnya dia menyelesaikan masalah masalah rakyat.
Agar tetap bisa tidur siang walaupun tidak ada waktu khusus dari kantor mungkin kita bisa manfaatkan waktu istirahat untuk tidur sepuluh menit sampai setengah jam. Mudah-mudahan tips kali ini bermanfaat, wallohu ’alam…..
Jumat, 06 Januari 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar