Jumat, 06 Januari 2012

Nasihat Lukman Pada Anaknya (Part.2)

sebelumnya Saya telah share "Nasihat Lukman Pada Anaknya (Part.1)" dan kali ini saya akan melanjutkannya ke Part 2.

"Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang
ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah
yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah
kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu." (QS Lukman: 14)

Nasihat Lukman yang ke-2 pada anaknya adalah perintah untuk berbakti kepada orang tua, Ibu dan Bapak. Seorang Ibu yang telah mengandung selama kurang lebih 9 bulan lamanya, dengan keadaan yang akan semakin lemah ketika bayi dalam kandungan semakin besar. Kemudian proses melahirkan dengan mempertaruhkan nyawa serta keutamaan menyusui hingga dua tahun.



Pengorbanan dan tanggung jawab orang tua terhadap anaknya bukanlah hal yang mudah meski bukan pula hal yang sulit jika dikerjakan dengan ilmu dan keikhlasan. Sungguh Maha Besar Allah yang telah membuat kehidupan ini sedemikian rupa, sehingga hampir setiap anak akan merasakan menjadi orang tua dan dapat merasakan pengorbanan dan tanggung jawab yang dipikul oleh orang tua.



Karena itulah Allah pun memerintahkan untuk berbuat baik kepada kedua orang tua kita.Berbakti atau berbuat baik kepada orang tua nampaknya adalah hal yang sangat mudah dilakukan, namun terkadang secara sengaja ataupun tidak kita malah berbuat hal yang menyakitkan orang tua.



Tatkala orang tua meminta tolong menemani silaturahim ke rumah kerabat, kita berasalan ada pekerjaan/tugas yang harus dikerjakan. Ketika orang tua sengaja bangun lebih pagi membuatkan sarapan dan menyiapkan kebutuhan sekolah/kuliah kita malah seringkali beralasan "sudah kesiangan." Ketika orang tua menegur cara berpakaian atau teman main yang nampaknya kurang sopan dihadapan orang tua, kita malah memasang muka tidak enak didepan

orang tua seolah-olah mereka telah melakukan kesalahan fatal yang tak termaafkan.


Banyak hal-hal kecil yang sepertinya wajar kita lakukan terhadap orang tua kita, namun sesungguhnya tidak pantas. Memberikan nasihat tuk berbuat baik kepada orang tua, tidak dapat hanya diucapkan secara lisan kepada anak-anak kita, tetapi dibutuhkan keteladanan sikap kita dalam memperlakukan orang tua kita (yaitu nenek-kakek anak-anak kita).



Anak adalah cermin dari orang tua, begitu kata pepatah. Bagaimana dapat mengharapkan anak kita berbakti dan berbuat baik kepada kita, jika kita pun tak mencontohkan perbuatan baik terhadap orang tua kita. Tunjukkanlah ketulusan bakti kita terhadap orang tua yang dapat dilihat sebagai teladan oleh anak-anak.

Kunjungilah orang tua, jika telah hidup berpisah. Sering-seringlah memberi makanan atau hal-hal yang disukai orang tua kita. Hormatilah setiap perkataan dan pendapatnya dengan tidak mendebat langsung atau ungkaplah apa yang kita ketahui dengan cara yang lemah lembut dan tidak menyinggung.



Selain perintah untuk berbuat baik kepada orang tua, dalam QS Lukman 14 diperintahkan pula untuk bersyukur kepada Allah dan kepada kedua orang tua. Bersyukur terlebih dahulu kepada Allah, karena
Dialah pemberi rahmat dan rizki untuk setiap mahluk dan kepada-Nya lah
tempat kembali semua mahluk termasuk kedua orang tua kita.

"Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang
tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti
keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah
jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Kulah
kembalimu,maka Ku-beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan." (QS. Lukman 15)

Sebagai anak kita wajib mengikuti nasihat dan perintah orang tua, namun ada satu hal yang tidak boleh kita ikuti dari perintah orang tua, yaitu ketika orang tua mengajak untuk berbuat syirik (menyekutukan Allah).

Ketika orang tua berbuat syirik atau sesuatu hal yang bertentangan dengan tauhid, anak tidak boleh mengikutinya meski orang tua memaksa. Namun tetap, anak harus memperlakukannya dengan baik, tidak menghina atau mencercanya sehingga menimbulkan permusuhan. Wallahu'alam bishowab. (wn)

0 komentar:

Posting Komentar

    Blogger news

    Blogroll

    About